Berbagi tentang kota palembang

Berusaha berbagi apa yang kita tau,adalah hal yang menyenangkan,,,,,,,

Berbagi tentang kota palembang

Berusaha berbagi apa yang kita tau,adalah hal yang menyenangkan,,,,,,,

Berbagi tentang kota palembang

Berusaha berbagi apa yang kita tau,adalah hal yang menyenangkan,,,,,,,

Berbagi tentang kota palembang

Berusaha berbagi apa yang kita tau,adalah hal yang menyenangkan,,,,,,,

Berbagi tentang kota palembang

Berusaha berbagi apa yang kita tau,adalah hal yang menyenangkan,,,,,,,

Kamis, 07 Juni 2012

Daftar Kuliner Palembang


Silakan bagi yang berwisata kuliner Palembang!


1. Kenten dan sekitarnya
- Simpang Degan/Kelapa Mu d a (Rp.3,000-an)
- Pempek Wak Ayah, d i d ekat Kebon Sirih Kecil (Rp.2,000,-)
- Ayam Bakar d aerah d ekat Tulang Bawang Perumnas, “Ayam Bakar Pak Kumis” (Rp.6,000,-)
- Pon d ok Ayam “Charlie” d epan Ke d amaian (Rp.12,000,- s/ d Rp.60,000-an)
- Pon d ok Millenium dekat ke d amaian, arah PTC sebelum lampu merah (Rp.10,000,- s/ d Rp.50,000-an)
- Martabak In d ia d i d ekat Kebon Sirih (Rp.6,000,-)
- Kwetiau d i d epan Kebon Sirih (Rp.3,000,-)
- Pangsit d ekat Kavaleri –(Rp.8,000,-)- Pempek Sekojo d i d epan PTC (Rp. 2,000,-)
- Batagor & Siomay d ekat Komplek Dolog (Rp.6,000,-)
- Sate Pad ang Uni Ari di samping BCA (Rp.8,000,-)
- Nasi Goreng Mas Karyo d epan Permata Bank (Rp.7,000-an)
- PTC Food Court Center

2. Pusri, Lemabang d an sekitarnya
- Martabak Babe Simpang Sekojo (Rp.6,500,-)
- Holland Martabak Manis did ekat PDAM (Rp.10,000-an)
- Bakso Bontet Gotong Royong, dan Bakso Sidodadi d eket arah Kandang Kawat (Rp.3,000-an)

3. Pasar Kuto- Simpang Pasar Kuto:
- kue-kue murah, Sate Kerang (Rp.500 s/ d Rp.8,000-an)
- Bakso Cek Ni d ekat Jembatan Jagalan (Rp.4,000-an)
- Pempek Pasar Kuto d ekat lampu merah Pasar Kuto (Rp.1,000,-)
- Bakso Gepeng dekat Pasar Kuto sebelum Telkomsel (Rp.5,000,-)

4. Dr M Isa, Golf, Rajawali d an sekitarnya
- Kedai Merpati d i jalan Merpati Rajawali, lengkap, makan siang prasmanan dan skoteng di simpang 3 d ekat mesji d (Rp.500 s/ d Rp.15,000-an)
- Sate Pardi dekat Hyundai (Rp.12,000,- )
- Bukit Golf (Rp.5,000 s/ d Rp.50,000,-)
- Nasi Goreng IBA, malam mulai jam 19.00 wib (Rp.3,000-an)
- Sate Supardi didepan STMIK-MDP (Rp.12,000,- )
- Batagor Siomay dekat Tiara Patrin (Rp.6,000,-)

5. Dempo dan sekitarnya
- H. Saudi Restourant d i Simpang 3 Raja Photo (Rp.500,- s/ d Rp.4,000,-)
- Ayam 288, Ayam goreng dengan daun ubi (Rp.15,000,- )
- Pempek Dempo (Rp.2,500,-)
- Pempek EK (Rp.2,500,-)
- Aji Gayoi Japan Resto (Rp.5,000,- s/ d Rp.8,000,-)
- Kemplang Suwan di

6. Kolonel Atmo dan sekitarnya
- Martabak Manis Belinyu d i samping King Hotel (Rp.15,000,- s/ d Rp.20,000,-)
- Sakabento (Rp.8,500,- s/ d Rp.18,750,-)
- Otak -Otak di depan Gereja (Rp.500-an)
- Pempek Panggang d eket Thamrin (Rp.1,000,-)
- Bakso Tembak d i samping Jhon (Rp.8,000-an)

7. Daerah Pasar Dika, Mesji d Agung d an sekitarnya
- Nasi Goreng Tungku (masaknya pakai tungku) d i d epan Mesji d Agung (Rp.3,000,-)
-Martabak Har (Rp.7,000,-)
- Pempek Su d i Mampir d i d ekat Kali Pasir d epan Kantor CPM, d an belakang IP (Rp.2,000,-)
- Soto Belakang IP (Rp.6,000,-)
- Nasi Goreng Bang Ali d epan IP malam (18.00 wib – 3.00 wib) (Rp.13,000,- )
- Pempek Simpang 3 Sayangan (Rp.1,500,-)
- Martabak Manis d i d epan Sumber Mas (Rp.10,000,- )
- Sekoteng Jembatan Karang (Rp.3,500,-)
- Mo d el Simpang 4 d i Jembatan Karang belok ke kiri (Rp. 4,500,-)

8. Ra d ial d an sekitarnya
- Sea Foo d Center (Rp.15,000,- )
- Mie Celor 26 Ilir d ekat Klinik Al Azhar (Rp.6,000,-)
- Hj. Nani d i d epan Hero (Rp.50,000,- )
- Sop Ikan d i d aerah Ilir Barat Permai (Rp.20,000-an)
- Pempek Pak Ra d en (Rp.2,000,-)
- Sate Grobakan (Rp.6,000,-)

9. Kampus d an sekitarnya
- Hanarasa Masakan Korea (Rp.50,000,- /orang mkn sepuasnya)
- Mess OKU (Rp.5,000,- s/ d Rp.12,000,-)
- Komplek Permata Foo d Center (Rp.50,000,- )
- GOR Nasi Goreng / Jagung Bakar murah meriah Di gor (Rp.5,000,- s/ d Rp.15,000,-)

10 Belakang Kantor Gubernur
- Sate Manis Pin d ang Tulang Cek Jon d i samping Buil d ing Information Center Bina Marga (Rp.10,000,- )
- Somay Simpang BICBM (Rp.5,000,-)

11. A. Rivai d an sekitarnya
- Dapur Sun d a, samping GM Billiar d (Rp..50,000, -)
- Sate Pa d ang A.Rivai (Rp. 8,000,-)
- Gama Steak d an Ayam Goreng d i d epan GM Billiar d (Rp.7,000,-)
- Pempek Can d y (Rp. 2,000,-)
- Siomay d i Kambang Iwak (Rp.4,000,-)
- Mi Kocok SMPN 1 (Rp.3,000)
- Pempek Doraemon Rusun (Rp. 2,000,-)

12 Bukit
- Ayam Ri d ho d ekat PHB (Rp.6,000,-)
- Simpang PHB (Rp.5,000,- s/ d Rp.20,000,-)
- Mo d el Dowa d i Simpang 5 (Rp.6,000,-)- Mo d el Dowa di Bukit Baru (Rp. 6,000,-)
- Ayam Bakar d an lainnya (Rp.6,000-an)

13. Demang Lebar Daun d an sekitarnya
- Pin d ang Meranjat (Rp.15,000,- )
- Sri Melayu (Rp.70,000,- )
- Sari Sun d a - suasana pon d ok (Rp.5,000,- s/ d Rp.15,000,-)
- Suwito Asli Rp. 12..000
- Ikan bakar Pakjo (Rp.10,000,- )
- Pin d ang Pegagan (Rp.15,000,- )
- Pin d ang Munim Angkatan 45 (Rp.14,000,- )
- Ayam Bakar Penyet d i d ekat cucian mobil AK 45 (Rp.6,000,-)
- Ayam Tarjo d i Simpang Pol d a (Rp.5,000,-)
- Pecel Lele Pakjo d i Simpang Pol d a (Rp.150,000, -)

14. Basuki Rahmat d an sekitarnya
- Ayam Bu Dini (Rp..7,500,- )
- Pagi Sore Restourant (Rp.7,000,- s/ d Rp.25,000,-)
- Sea Foo d Center (Rp.10,000,- s/ d Rp. 25,000,-)
- Tongseng d i d epan Sriwijaya Post (Rp.10,000,- )
- Se d erhana Restourant & Ayam Pop (Rp.10,000,- s/ d Rp.15,000,-)

15. Sekip d an sekitarnya
- Bakso TOLE (Rp.7,500,-)
- Mie Ayam Sekip Ujung (Rp.5,000,-)

16. Sudirman d an sekitarnya
- Bresseri lantai 2 (Rp.5,000 s/ d Rp.50,000,-)
- HAR Sekip (Rp.7,000,-)
- Mie Simpang Sekip (Rp.5,000,-)
- Sate Simpang Sekip (Rp.12,000,- )
- Holland Martabak didepan Pahlawan (Rp.12,000,- s/ d Rp.25,000,-)
- Pind ang Samping IGM (Rp..8,000,- )
- Mie Ayam Barokah KM5 (Rp.3,500,-)

17. Kol. H. Burlian dan sekitarnya

- Ayam Segar (Rp.100,000, -)
- Pempek Candy di Simpang Kades (Rp.2,000,-)
- Mie Goreng Mas Kampret (Rp.6,000,-)
- Pindang di Soekarno Hatta (Rp.10,000,- s/ d Rp.20,000,-)

18. Plaju, Kertapati, Seberang Ulu d an sekitarnya
- Pempek Akiun (Rp.1,500-an)
- Ayam Kalasan U d in (Rp.4,500,-)
- Pin d ang Samping (Rp.3,000-an)
- Pin d ang Tanggo Takat cabang Tembok Batu (Rp.3,000-an)
- Pin d ang Syafic Jakabaring (Rp.7,000,-)
- Nasi Kebuli Kertapati (Rp.7,000-an)
- Ikan Bakar Bi d ar (Rp.10,000-an)
- Pon d ok Panghegar (Rp.2,000,- s/ d Rp.20,000,-)
- Soto Jakarta Perumahan Rakyat (Rp.15,000,- )
- Waroeng Legen d a d i Sungai Musi (Kapal Gratis) (Rp.10,000,- s/ d Rp.25,000,-)
- Tahu Sume d ang d an Aneka Ikan d i In d ralaya (Rp.10,000,- )
- Segar Sari Laut d i d ekat Mesji d Taqwa (Rp.10,000-an)
- RM Yakin Simpang Rambutan Rp.2,000,- s/ d Rp.15,000,-)
- Pempek d an Mo d el Mang E d i d i Tangga Buntung (Rp.3,000-an)
- Soto Jakarta d i d epan SMU 3 Palembang (Rp.15,000-an)
- Pin d ang Pegagan d i Samping DJ 2.0 (Rp.10,000-an)


sumber : primapranegara.blogspot.com

Rabu, 06 Juni 2012

Makam Kawah Tekurep


Bangunan ini mempunyai atap dari beton yang berbentuk kuali tertelungkup/terbalik. Tempat ini dibangun pada tahun 1756 oleh Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo (Sultan Mahmud Badaruddin I) yang memerintah pada tahun 1724-1758.

Di komplek ini selain Sultan Mahmud Badaruddin I dimakamkan juga Imam (guru beliau) yaitu Imam Sayid Idrus Al Idrus yang berasal dari Yaman Selatan serta para istri beliau yaitu :

1. Ratu Sepuh

2. Ratu Agung

3. Mas Ayu Ratu (Liem Ban Nio)

4. Nyimas Naimah

Komplek makam ini terletak di Kelurahan 3 Ilir Kecamatan Ilir Timur II Palembang.

Makam Kawah Tekurep

Makam Sabo Kingking


Makam ini terletak di Kelurahan 1 Ilir Kecamatan Ilir Timur II yang merupakan makam salah satu keturunan Raja Palembang yaitu Pangeran Sido Ing Kenayan dan istrinya bergelar Ratu Sinuhum cucu KI Gede Ing Suro I.

Selain itu terdapat pula makam guru beliau bernama Habib Muhammad Nuh Imam Alfasah yang berasal dari Bagdad. Pada masa pemerintahannya beliau membuat undang-undang “Simbur Cahaya” yang merupakan hukum adat yang tertulis dan berlaku di wilayahnya Sumatera Selatan.

Sabo Kingking

Makam Ing Gede Suro

Makam Ki Gede Ing Suro

Makam Ki Gede Ing Suro terletak di Kelurahan 1 Ilir Kecamatan Ilir Timur II dibangun pada pertengahan abad XVI. Di sini terdapat 8 bangunan yang berisi 38 buah kuburan diantaranya terdapat kuburan Ki Gede Ing Suro yang merupakan cikal bakal Raja-raja Palembang.

Menurut sejarah pada abad 16 seorang bangsawan Jawa bernama Sido Ing Lautan datang ke Palembang bersama para pengikutnya. Kemudian beliau digantikan oleh putranya yang bernama Ki Gede Ing Suro pada tahun 1552 dan mendirikan Kerajaan Palembang.

Oleh karena itu beliau tidak mempunyai putera maka ia mengangkat keponakannya yang bernama Ki Mas Anom untuk memegang kekuasaan Kerajaan palembang dengan gelar Ki Gede Ing Suro Mudo. Sekitar tahun 1565-1567 Ki Gede Ing Suro Mudo serta pengikutnya meninggal dunia dan dikebumikan di komplek perkuburan ini.

Masjid Al- Mahmuddiya


Terletak di Kelurahan 30 Ilir Kecamatan Ilir Barat II wilayah Suro, oleh karena itu masjid tersebut dinamakan masyarakat disekitar lingkungan itu Masjid Suro yang sekarang sejak tahun 2001 atas kesepakatan pengurus berganti nama Masjid Al-Mahmudiyah.

Masjid ini dibangun dengan gotong royong karena tidak ada biaya. Konon menurut cerita setiap Ki. H. Abdurrahman Dalamat sholat tahajut dan berdoa meminta rizki dan pada kenyataannya selesai berdoa telah ada uang di bawah sajadah, uang tersebut dipergunakan oleh beliau untuk pembangunan masjid ini.

Masjid Al-Mahmuddiyah (Masjid Suro)

Masjid Merogan Dan Lawang Kidul

Masjid Merogan


Kedua Masjid ini dibangun dalam waktu hampir bersamaan pada tahun 1310 H oleh Kyai Merogan (Mgs. H. Abdul Hamid Bin Mgs. Mahmud) dengan menggunakan biaya sendiri.

Sebagai seorang ulama yang memiliki pandangan kedepan beliau mendirikan Rumah Allah dengan membuat pernyataan tertulis disebut “Najar Mujal Lillahi Ta’ala” naskah tersebut tertanggal 6 Syawal 1310. Masjid Ki Merogan berada di tepian Sungai Ogan Kecamatan Kertapati sedangkan Masjid Lawang Kidul berada di tepi Sungai Musi daerah Seberang Ilir Kelurahan 5 Ilir.

Kedua bentuk masjid serupa sekalipun pendiri kedua masjid itu wafat tetapi sampai dengan saat ini tetap ramai dikunjungi orang karena makam beliau dilokasi Masjid Ki Merogan dianggap keramat dan ada beberapa kisah menarik pada saat beliau masih hidup.



A. Kisah Anak Yatim

Pada suatu hari kala itu beliau masih berada di Mekkah menuntut ilmu berkatalah bahwa dia akan kembali ke Indonesia untuk mengurus anak yatim. Anak Yatim yang dimaksud adalah Masjid Merogan dan Masjid Lawang Kidul.



B. Kisah Tentang Ikan

Seorang pedagang ikan dari OKI membawa ikan untuk dijual di pasar ikan di Palembang. Mendekati kota Palembang, si pedagang tiba-tiba menyaksikan ikannya dalam keadaan mati dan dia akan mengalami kerugian yang cukup besar.

Tiba-tiba ia teringat kemasyuran Ki Merogan untuk meminta nasehat, setelah tiba belum sempat berkata Sang Kyai menegur, kisanak ikan-ikan yang berada di perahumu tidaklah mati, Insya Allah ikanmu hidup, jualah ke pasar dan hiduplah serta peliharalah keluargamu baik-baik. Benar saja tiba di perahu dilihatnya ikan yang dibawanya dalam keadaan hidup.

Cerita lain tentang ikan dari seorang penduduk yang ingin membuktikan kekramatan Ki Merogan dengan melepas seekor ikan besar sambil berucap “hai ikan pergilah engkau menemui Ki Merogan sebagai hadiah dariku” beberapa hari kemudian dia menemui Ki Merogan di masjid Merogan, sebelum sempat mengutarakan maksudnya Sang Kyai menyapa lebih dulu dan berkata bahwa kirimannya sudah diterima.



C. Zikir Merogan

Beliau mengajarkan zikir dengan cara unik yaitu bila beliau mengajar ke Masjid Lawang Kidul atau sebaiknya menggunakan perahu sambil berkayuh inilah Kyai mengajak murid-muridnya bersama-sama mengucapkan zikir berulang-ulang dan maklumlah penduduk sekitarnya bahwa Ki Merogan lewat.

Kisah Gajahnata ini bersumber dari seabad Masjid Lawang Kidul dan Masjid Merogan yang disusun oleh Dr. K. H. O. Gajahnata.

Masjid Lawang Kidul

Masjid Agung Palembang





a. Masjid Agung Masa Lalu

Peletakan batu pertama pembangunan masjid ini dilakukan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I (Sultan Mahmud Badaruddin Joyo Wikromo) yang dimulai 1 Jumadil Akhir 1151 H (1738) dan diresmikan pada 28 Jumadil Awal 1161 H (26 Mei 1748). Masjid ini dulunya dikenal dengan nama Masjid Sultan yang lokasi dibangunnya terletak di “pulau” yang dikelilingi Sungai, sebelah Selatan Sungai Musi, sebelah Barat Sungai Sekanak, sebelah Timur Sungai Tengkuruk, dan sebelah Utara Sungai Kapuran.

Puncak Masjid Agung berbentuk atap mustaka / kepala. Bentuk mustaka yang terjurai ini melengkung ke atas keempat ujungnya menyerupai bentuk atap pada bangunan Cina.

Menara pertama dibangun bagian kiri masjid arah Selatan (jalan Merdeka) pada tahun 1753 dengan ukuran tinggi 30M dan garis tengah 3M.

Pada tahun 1897 di bawah pimpinan pangeran Penghulu Nata Agama Karta Manggala Mustofa Ibnu Raden Kamaluddin diadakan perluasan Masjid Agung, tahun 1930 pengembangan masjid ini dipimpin oleh Hofa Penghulu Ki Agung Haji Nang Toyib bersama teman-teman.

Pada tanggal 2 Januari 1970 dibangun menara kedua dengan ukuran tinggi 45M berbentuk persegi 12 dibiayai oleh Pertamina dan diresmikan pada tanggal 1 Februari 1971.



b. Masjid Agung Masa Kini

Bangunan utama Masjid Agung yang dibangun oleh Mahmud Badaruddin I masih tetap berdiri sebagaimana asalnya. Sejak tahun 2000 masjid ini direnovasi dan selesai pada tanggal 16 Juni 2003 yang diresmikan oleh Presiden RI. Hj. Megawati Soekarno Putri.

Pada saat ini kita sudah dapat melihat kemegahan Masjid Agung yang seluruhnya dibatasi jalan. Di halaman masjid dapat kita lihat taman yang diantaranya ditanami beberapa buah pohon kurma.

TARIAN DAERAH

TARI GENDING SRIWIJAYA

Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu agung seperti Kepala Negara, Duta Besar dan tamu-tamu agung lainnya. Tari Gending Sriwijaya hampir sama dengan tari Tanggai, perbedaannya terletak pada penggunaan tari, jumlah penari dan perlengkapan busana yang dipakai.

Penari Gending Sriwijaya seluruhnya 13 orang terdiri dari:

1.  Satu orang penari utama pembawa tepak (tepak kapur sirih)

2.  Dua orang penari pembawa paridon (perlengkapan tepak)

3.  Enam orang penari pendamping (tiga dikanan dan tiga dikiri)

4.  Satu orang pembawa payung kebesaran

5.  Satu orang penyanyi Gending Sriwijaya

6.  Dua orang pembawa Tombak

TARI TANGGAI

Tari Tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam
acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urai atau rampai, tajuk cempako,
kembang goyang dan tanggai ini berbentuk kuku dan terbuat dari lempengan tembaga.

TARI RODAT CEMPAKO

Tari ini merupakan tari rakyat bernafaskan Islam. Gerak dasar tari ini diambil dari negara asalnya Timur Tengah, seperti halnya dengan Dana Japin dan Tari Rodat Cempako sangat dinamis dan lincah.





KERAJINAN PALEMBANG

1.    SEWET SONGKET

Sewet Songket adalah kain yang biasanya dipakai atau dikenakan sebagai pembalut bagian bawah pakaian wanita. Biasanya sewet ini berteman dengan kemben atau selendang.

Bahan Sewet Songket ini ditenun secara teliti dengan menggunakan benang. Ciri khas songket Palembang terletak pada kehalusan dan keanggunannya sangat menonjol serta motifnya tidak sama dengan motif kain songket daerah lain.

Oleh karena itu sewet songket ini dibuat dengan bahan yang halus dan seni yang tinggi, maka harganya cukup mahal. Biasanya dipakai pada waktu tertentu pada saat perayaan perkawinan.

Pakaian Songket lengkap dan dikenakan oleh penganten, biasanya dengan Aesan Gede (kebesaran), Aesan Penganggon (paksangko), Aesan Selendang mantri, Aesan Gandek (gandik) dan sebagainya.

Macam-macam Kain Songket

1.     Songket benang mas Lepus dan warna warni

2.     Songket benang mas Lepus biasa

3.     Songket benang mas Lepus Jando Beraes

4.     Songket benang Jando Penganten

5.     Songket benang emas Bungo Inten

6.     Songket benang emas Tretes Midar atau Bidar

7.     Songket benang emas Pulir Biru

8.     Songket benang emas Kembang Siku Hijau

9.     Songket benang emas Bungo Cino

10. Songket benang emas Pacik

11. Songket benang emas Cukitan


2.    SEWET TAJUNG

Sewet Tajung adalah kain yang khusus dipakai untuk laki-laki. Kalau wanita ada kain Tajung khususnya pula yang disebut dengan kain Tajung Blongsong. Sedangkan kain Tajung khusus untuk pria adalah yang disebut dengan Gebeng dan ada lagi yang disebut dengan Tajung Rumpak atau Tajung Bumpak. Sewet Tajung ini dalam pembuatannya memakai benang emas walau tak penuh.

Macam-macam Sewet Tajung adalah:

1.  Limar

2.  Limar Patut

3.  Petak-petak berwarna

4.  Geribik

5.  Belongsong


3.    SEWET PELANGI dan JUMPUTAN

Kain Pelangi ini sangat beraneka ragam dan sangat indah. Bahannyapun dari benang kain sutra serta cat khusus yang tidak luntur. Pembuatannya tetap secara tradisional.

Sewet Pelangi permukaannya licin dan halus serta bisa dikepal dengan tangan sedangkan kain atau sewet jumputan itu bunga-bunganya tampak seperti dijemput-jemput dengan benang sewaktu perebusan sehingga selesainya menjadi indah dan bagus.


4.    SEWET PERADAN

Sewet peradan disebut juga Sewet Prada. Kain yang sudah jadi kemudian di Prada dengan cat emas yang khusus untuk mengecat kain. Biasanya kain yang di Prada adalah kain yang bagus baik bahan maupun motifnya.


5.    SEWET BATIK PALEMBANG

Selain kain-kain yang disebut diatas ada juga kain Batik. Batik Palembang mempunyai ciri khusus dengan motif yang halus dan warnanya yang manggis. Sewet Batik Palembang yang terkenal adalah Sewet Batik Jepri dan Batik Lasem.


6.    SENI UKIR

Dalam pola atau bentuk ukiran kayu, dua elemen penting yang tidak dapat dipisahkan dari penjelmaan sesuatu pola, khususnya dalam motif dan teknik penyusunan selain berfungsi sebagai nilai artistik dan ventilasi (lobang angin) juga mempunyai fungsi bermakna filosofi.

Seperti kita temui di bangunan-bangunan lama rumah Palembang dan bangunan lainnya banyak ditemui ukiran-ukiran kayu yang indah dan menarik sehingga menampakkan keanggunan dan keagungan budaya negeri dan masyarakat pembuatnya.


BAGUS KUNING

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTM3J738lzvyGhtJOXzNmy5kgteBDMnhgyVRyaDEDsRd8Ugd-oa1ryXTak0Ilz72F3oJ_vKXncVyOITXe7uF9C42HNEG4ZPhRIBdC-3Rvpa5GMPvWJJ8Cbe0nmijBuT6kPcqGPKQr1HM23/s1600/Monyet-monyet+yang+bebas+berkeliaran+di+lapangan+Golf+Bagus+Kuning.JPG)




Daerah ini terletak di Kecamatan Seberang Ulu II tepatnya di Kompleks Bagus Kuning Plaju yang merupakan Makam Ratu Bagus Kuning dan sampai saat ini masih dikeramatkan karena menurut legenda Ratu Bagus Kuning orang yang sakti dan sebagai penyambung risalah Rasulullah melalui para wali untuk menyebarkan agama Islam di daerah yang dikuasainya yaitu Kawasan Batanghari Sembilan pada abad ke XVI. Beliau mempunyai pengikut atau penghulu sebanyak 11 orang, yaitu:

1. Penghulu Gede

2. Datuk Buyung

3. Kuncung Emas

4. Panglima Bisu

5. Panglima Api

6. Syekh Ali Akbar

7. Syekh Maulana Malik Ibrahim

8. Syekh Idrus

9. Putri Kembang Dadar

10. Putri Rambut Selako

11. Bujang Juaro


Ratu Bagus Kuning hingga akhir hayatnya tidak pernah menikah dan tidak pernah haid (tetap suci), selain itu kita dapat melihat monyet/kera jinak yang menurut cerita keturunan siluman kera yang pada waktu bertanding dengan Ratu Bagus Kuning mengalami kekalahan sehingga siluman kera bersumpah keturunannya akan menjadi pengikut setia Ratu Bagus Kuning. Hingga saat ini kera-kera tersebut ada dan jumlahnya tetap tidak kelihatan bertambah.

TAMAN BUKIT SIGUNTANG

(http://sjisumsel.files.wordpress.com/2010/06/bukit-siguntang-29j.jpg)


Daerah ini terletak di atas ketinggian 27 meter dari permukaan laut, tepat di Kelurahan Bukit Lama. Tempat ini sampai sekarang masih tetap dikeramatkan karena disini terdapat makam diantaranya:

1. Raja si Gentar Alam

2. Putri Kembang Dadar

3. Putri Rambut Selako

4. Panglima Bagus Kuning

5. Panglima Bagus Karang

6. Panglima Tuan Junjungan

7. Panglima Raja Batu Api

8. Panglima Jago Lawang

Berdasarkan hasil penemuan pada tahun 1920 di sekitar bukit ini telah ditemukan sebuah patung (arca) Budha bergaya seni Amarawati yang raut wajah Srilangka berasal dari abad XI Masehi yang sekarang diletakkan di halaman Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Kita dapat melihat panorama Kota Palembang dari ketinggian Bukit Siguntang dengan menempuh kendaraan umum jurusan bukit besar.

TAMAN PUNTI KAYU





Hutan Wisata Punti Kayu ini dapat dijangkau dengan kendaraan umum trayek km 12 yang letaknya sekitar 7 km dari pusat kota dengan luas sekitar 50 ha. Sejak tahun 1938 telah ditetapkan sebagai hutan lindung.

Sejak tahun 1986 hasil kesepakatan antara Propinsi Sumatera Selatan dan Departemen Kehutanan, Hutan Wisata Punti Kayu menjadi Hutan Wisata dengan menambah beberapa sarana wisata.

Taman Wisata Punti Kayu dibagi atas 4 wilayah yaitu:

Wilayah Taman rekreasi yang mempunyai fasilitas:

1. Kolam renang

2. Tempat berteduh

3. Pos Keamanan dan Pos Informasi

4. Kebun Binatang

5. Sarana Olahraga

6. Ruang Serbaguna

Wilayah Hutan Lindung

Wilayah Perkemahan

Wilayah danau dan rawa


(http://www.jalanjalanyuk.com/wp-content/uploads/2010/12/punti-kayu-palembang.jpg)

PULAU KEMARO

(http://bulletinmetropolis.com/home/wp-content/uploads/2011/05/kemaro.jpg)

Di tengah sungai Musi terdapat sebuah pulau bernama Pulau Kemaro. Nama tersebut berarti pulau yang tidak pernah tergenang air, walaupun air pasang besar, pulau tersebut tidak akan kebanjiran dan akan terlihat dari kejauhan terapung-apung diatas perairan Sungai Musi.

Pulau ini mempunyai legenda tentang kisah cinta “Siti Fatimah putri Raja Palembang yang dilamar oleh Anak Raja China bernama Tan Bun Ann”. Syarat yang diajukan Siri Fatimah pada Tan Bun Ann adalah menyediakan 9 guci berisi emas, keluarga Tan Bun Ann menerima syarat yang diajukan. Untuk menghindari bajak laut saat di perjalanan membawa emas dari negeri China maka emas yang didalam guci tersebut ditutupi dengan asinan dan sayur, ketika kapal tersebut tiba di Palembang Tan Bun Ann memeriksa guci tersebut dibuangnya ke sungai Musi tetapi pada guci yang terakhir terhempas pada dinding kapal dan pecah berantakan sehingga terlihatlah kepingan emas yang ada didalamnya.

Rasa penyesalan membuat anak Raja China tersebut mengambil keputusan untuk menerjunkan diri ke Sungai dan tenggelam. Melihat tersebut Siti Fatimah ikut menerjunkan diri ke sungai sambil berkata “Jika ada tanah yang tumbuh di tepi sungai ini maka di situlah kuburan saya”.

Di pulau ini terdapat sebuah kelenteng Budha yang selalu dikunjungi penganutnya terutama pada perayaan Cap Go Meh yang tidak hanya masyarakat keturunan Tiong Hoa di Kota Palembang tetapi dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara seperti Singapura, Hongkong, RRC dan lain-lain. Kita dapat ke pulau inin dengan menggunakan transportasi air seperti Ketek, Speed Boat, Kapal Wisata Putri Kembang Dadar, Sigentar Alam dan Perahu Naga dari dermaga wisata Benteng Kuto Besak (BKB) atau dari pabrik Intirub.

SUNGAI MUSI



Sungai Musi ini panjangnya 460 km membelah Propinsi Sumatera Selatan dari Timur ke Barat yang bercabang-cabang dengan delapan anak sungai besar yaitu: Sungai Komering, Ogan, Lematang, Kelingi, Lakitan, Semangus, Rawas dan Batanghari Leko. Karena itu Sumatera Selatan dikenal dengan julukan Batanghari Sembilan.

Mengapa dinamai Sungai Musi dan kapan nama tersebut mulai dipakai, tidak ada yang tahu pasti. Nama Musi ini terdapat di India, terjadinya hubungan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan di India atau nama tersebut diambil dari salah satu bahasa daerah Kayuagung “Musi Berarti Ikut” Apakah Musi berarti aliran masih perlu penelitian lebih lanjut. Pada saat menelusuri Sungai Musi ini kita dapat melihat pemukiman penduduk seperti Rumah Rakit, PT. Pusri, Pertamina, daerah Bagus Kuning, Masjid Lawang Kidul, Masjid Ki Merogan, Benteng Kuto Besak, Warung Terapung dan kegiatan masyarakat di sepanjang Sungai Musi tersebut.

Di perairan Sungai Musi ini pada setiap Hari jadi Kota Palembang dan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI diadakanlah lomba Perahu Bidar dan Perahu Motor Hias. Masyarakat yang menyaksikan peristiwa tidak hanya masyarakat kota Palembang bahkan wisatawan mancanegara. Untuk menikmati keindahan Sungai Musi dapat menggunakan Ketek, Speed Noat atau untuk rombongan dengan jumlah besar dapat menggunakan Kapal Wisata “Sigentar Alam” dan Kapal “Putri Kembang Dadar”.




Selasa, 05 Juni 2012

Masjid Merogan & Masjid Lawang Kidul





Kedua Masjid ini dibangun dalam waktu hampir bersamaan pada tahun 1310 H oleh Kyai Merogan (Mgs. H. Abdul Hamid Bin Mgs. Mahmud) dengan menggunakan biaya sendiri.

Sebagai seorang ulama yang memiliki pandangan kedepan beliau mendirikan Rumah Allah dengan membuat pernyataan tertulis disebut “Najar Mujal Lillahi Ta’ala” naskah tersebut tertanggal 6 Syawal 1310. Masjid Ki Merogan berada di tepian Sungai Ogan Kecamatan Kertapati sedangkan Masjid Lawang Kidul berada di tepi Sungai Musi daerah Seberang Ilir Kelurahan 5 Ilir.

Kedua bentuk masjid serupa sekalipun pendiri kedua masjid itu wafat tetapi sampai dengan saat ini tetap ramai dikunjungi orang karena makam beliau dilokasi Masjid Ki Merogan dianggap keramat dan ada beberapa kisah menarik pada saat beliau masih hidup.



A. Kisah Anak Yatim

Pada suatu hari kala itu beliau masih berada di Mekkah menuntut ilmu berkatalah bahwa dia akan kembali ke Indonesia untuk mengurus anak yatim. Anak Yatim yang dimaksud adalah Masjid Merogan dan Masjid Lawang Kidul.



B. Kisah Tentang Ikan

Seorang pedagang ikan dari OKI membawa ikan untuk dijual di pasar ikan di Palembang. Mendekati kota Palembang, si pedagang tiba-tiba menyaksikan ikannya dalam keadaan mati dan dia akan mengalami kerugian yang cukup besar.

Tiba-tiba ia teringat kemasyuran Ki Merogan untuk meminta nasehat, setelah tiba belum sempat berkata Sang Kyai menegur, kisanak ikan-ikan yang berada di perahumu tidaklah mati, Insya Allah ikanmu hidup, jualah ke pasar dan hiduplah serta peliharalah keluargamu baik-baik. Benar saja tiba di perahu dilihatnya ikan yang dibawanya dalam keadaan hidup.

Cerita lain tentang ikan dari seorang penduduk yang ingin membuktikan kekramatan Ki Merogan dengan melepas seekor ikan besar sambil berucap “hai ikan pergilah engkau menemui Ki Merogan sebagai hadiah dariku” beberapa hari kemudian dia menemui Ki Merogan di masjid Merogan, sebelum sempat mengutarakan maksudnya Sang Kyai menyapa lebih dulu dan berkata bahwa kirimannya sudah diterima.



C. Zikir Merogan

Beliau mengajarkan zikir dengan cara unik yaitu bila beliau mengajar ke Masjid Lawang Kidul atau sebaiknya menggunakan perahu sambil berkayuh inilah Kyai mengajak murid-muridnya bersama-sama mengucapkan zikir berulang-ulang dan maklumlah penduduk sekitarnya bahwa Ki Merogan lewat.

Kisah Gajahnata ini bersumber dari seabad Masjid Lawang Kidul dan Masjid Merogan yang disusun oleh Dr. K. H. O. Gajahnata.


Daftar Hotel


1. Hotel Aryaduta : Jl. POM IX Kampus

2. Hotel Novotel : Jl. R. Sukamto No. 8A Telp. 0711-369777, 379777

3. Hotel Horison : Jl. Kapten A. Rivai Telp. 0711-355000 fax. 377966

4. Hotel Sanjaya : Jl. Kapten A. Rivai No. 6193 Telp. 0711-362222, 313692

5. Hotel Swarna Dwipa : Jl. Tasik No.2 Telp. 0711-313322, 362992

6. Jayakarta Hotel : Jl. Jend. Sudirman Telp. 0711-365222

7. Hotel Sahid Imara : Jl. Jend. Sudirman No. 111A Telp. 0711-371000

8. Hotel Lembang : Jl. Kol. Atmo No. 415 Telp. 0711-363333, 352472

9. Hotel Royal Asia : Jl. Veteran No. 521 Telp. 0711-372372, 350381

10. Hotel Princes : Komplek Ilir Barat Permai Telp. 0711-313131, 313801

11. Hotel Duta : Ilir Barat Permaib Telp. 0711-372800

12. Hotel Anugerah : Jl. Jenderal Sudirman Telp. 0711-312727, 352569

13. Hotel Paradise : Jl. Kapten A. Rivai No. 257 Telp. 0711-313131, 313801

14. Hotel Arjuna : Jl. Kapten A. Rivai No. 219 Telp. 0711-356719, 358505

15. Hotel Wisata : Jl. Letkol Iskandar No. 105 Telp. 0711-352681, 313956

16. Hotel Budi : Komplek Ilir Barat Permai Blok D-2 Telp. 0711-352101

17. Hotel Puri Indah : Jl. Merdeka No. 38-40 Telp. 0711-355785, 811608

18. Hotel Anida : Jl. R. Sukamto No. 64 Telp. 0711-810032, 811608

19. Hotel Rian : Jl. Kol. H. Burlian No. 63 Km Telp. 0711-411760-412662

20. Hotel Sari : Jl. Jenderal Sudirman No. 1301 EH Telp. 0711-313320

21. Hotel Permata : Jl. Jenderal Sudirman No. 22 Telp. 0711-369250

22. Hotel Cendana : Jl. Jenderal Sudirman No. 792

23. Hotel Bumi Asih : Jl. Kapt. A. Rivai No. 36 Telp. 0711-353833

24. Hotel Idayuh : Jl. Natuna No. 42 Telp. 0711-359453

25. Hotel Carrissima : Jl. Kapten Anwar Sastro No. 1412 Telp. 0711-373391

26. Hotel Sentosa : Jl. Radial No. 999 Telp. 0711- 373999

27. Hotel Palapa Prima : Jl. Parameswara No. 54 Telp. 0711-442526

28. Hotel Kenanga : Jl. Bukit Kecil No. 68

29. Hotel Sriwijaya : Jl. Letkol Iskandar No. 17/563 Telp. 0711-355555

30. Hotel Nusantara : Jl. Letkol Iskandar No. 176 Telp. 0711-353306

31. Hotel Makasar : Jl. Letkol Iskandar No. 176 Telp. 0711-359565

32. Hotel Azura : Jl. Letkol Iskandar No. 437 Telp. 0711-31988831

33. Hotel Harmoni : Jl. Kol. Atmo Telp. 0711-320608, 320618

34. Hotel 999 : Jl. Syangan No. 247 Telp. 0711-452011

35. Hotel Riau : Jl. Dempo Palembang Telp. 0711-452011

36. Hotel Saota : Jl. Mayor Ruslan No. 140 Telp. 0711-368960

37. Hotel SMKK : Jl. Mayor Ruslan Telp. 0711-350954

38. Hotel Surya Dempo : Jl. A. Yani No. 3 Telp. 0711-512542

39. Asrama Haji : Jl. Kol. H. Burlian 9 Km Telp. 0711-419341

40. Hotel Al Fathmelia : Jl. KS. Tubun no. 19 Telp. 0711-317174

41. Hotel Sintera : Jl. Sukarjo H. Wardoyo No.1

42. Hotel Raru Agung : Jl. A. Yani No. 4 Telp. 0711-510644

43. Hotel Mataram : Jl. A. Yani No.5

44. Hotel Tiara : Jl. Dempo No. 590 Telp. 0711-317431

45. Hotel Ganesha : Jl. Karet No. 102 Palembang Telp. 0711-357333

46. Hotel Permai : Jl. Letkol Iskandar

47. Hotel Sumatera : Jl. Mayor Ruslan No. 471 Telp. 0711-352603

48. Hotel Kemenangan : Jl. Lematan Telp. 0711-373131, 372115

49. Agung Raya : Jl. Agung Raya Palembang Telp. 0711-372444

50. Hotel Limas : Jl. Letkol Iskandar Palembang

51. Hotel Sari Bundo : Jl. Jenderal Sudirman

52. Hotel Mulia : Jl. RE. Martadinata No. 08

53. Hotel Syofah Marwah : Jl. Kapten Anwar Sastro No. 1297

54. Hotel Meodis : Jl. A. Yani

55. Wisma Rupalesta : Jl. Kapten Anwar Sastro Telp. 0711-360032

56. Wisma Crossandra : Jl. Dwikora I No. 54

57. Wisma Olga : Jl. Sumatera I. No. 8 Telp. 0711-315666

58. Wisma Bari : Jl. Letnan Sayuti No. 44 Telp. 0711-316780

59. Wisma Raflesia : Jl. Syakyakirti Komp. Irigasi Telp. 0711-310843

60. Mess Perwira : Jl. Bay. Salim Sekip

61. Wisma Musdalifa : Jl. Natuna No. 25 Telp. 0711-353620

62. Wisma Kartini : Jl. Kapten Anwar No. 1245 Telp. 0711-353457

Masjid Agung Palembang



a. Masjid Agung Masa Lalu

Peletakan batu pertama pembangunan masjid ini dilakukan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I (Sultan Mahmud Badaruddin Joyo Wikromo) yang dimulai 1 Jumadil Akhir 1151 H (1738) dan diresmikan pada 28 Jumadil Awal 1161 H (26 Mei 1748). Masjid ini dulunya dikenal dengan nama Masjid Sultan yang lokasi dibangunnya terletak di “pulau” yang dikelilingi Sungai, sebelah Selatan Sungai Musi, sebelah Barat Sungai Sekanak, sebelah Timur Sungai Tengkuruk, dan sebelah Utara Sungai Kapuran.

Puncak Masjid Agung berbentuk atap mustaka / kepala. Bentuk mustaka yang terjurai ini melengkung ke atas keempat ujungnya menyerupai bentuk atap pada bangunan Cina.

Menara pertama dibangun bagian kiri masjid arah Selatan (jalan Merdeka) pada tahun 1753 dengan ukuran tinggi 30M dan garis tengah 3M.

Pada tahun 1897 di bawah pimpinan pangeran Penghulu Nata Agama Karta Manggala Mustofa Ibnu Raden Kamaluddin diadakan perluasan Masjid Agung, tahun 1930 pengembangan masjid ini dipimpin oleh Hofa Penghulu Ki Agung Haji Nang Toyib bersama teman-teman.

Pada tanggal 2 Januari 1970 dibangun menara kedua dengan ukuran tinggi 45M berbentuk persegi 12 dibiayai oleh Pertamina dan diresmikan pada tanggal 1 Februari 1971.



b. Masjid Agung Masa Kini

Bangunan utama Masjid Agung yang dibangun oleh Mahmud Badaruddin I masih tetap berdiri sebagaimana asalnya. Sejak tahun 2000 masjid ini direnovasi dan selesai pada tanggal 16 Juni 2003 yang diresmikan oleh Presiden RI. Hj. Megawati Soekarno Putri.

Pada saat ini kita sudah dapat melihat kemegahan Masjid Agung yang seluruhnya dibatasi jalan. Di halaman masjid dapat kita lihat taman yang diantaranya ditanami beberapa buah pohon kurma.

Kerajinan Khas Palembang





1. SEWET SONGKET

Sewet Songket adalah kain yang biasanya dipakai atau dikenakan sebagai pembalut bagian bawah pakaian wanita. Biasanya sewet ini berteman dengan kemben atau selendang.

Bahan Sewet Songket ini ditenun secara teliti dengan menggunakan benang. Ciri khas songket Palembang terletak pada kehalusan dan keanggunannya sangat menonjol serta motifnya tidak sama dengan motif kain songket daerah lain.

Oleh karena itu sewet songket ini dibuat dengan bahan yang halus dan seni yang tinggi, maka harganya cukup mahal. Biasanya dipakai pada waktu tertentu pada saat perayaan perkawinan.

Pakaian Songket lengkap dan dikenakan oleh penganten, biasanya dengan Aesan Gede (kebesaran), Aesan Penganggon (paksangko), Aesan Selendang mantri, Aesan Gandek (gandik) dan sebagainya.

Macam-macam Kain Songket

1. Songket benang mas Lepus dan warna warni

2. Songket benang mas Lepus biasa

3. Songket benang mas Lepus Jando Beraes

4. Songket benang Jando Penganten

5. Songket benang emas Bungo Inten

6. Songket benang emas Tretes Midar atau Bidar

7. Songket benang emas Pulir Biru

8. Songket benang emas Kembang Siku Hijau

9. Songket benang emas Bungo Cino

10. Songket benang emas Pacik

11. Songket benang emas Cukitan


2. SEWET TAJUNG

Sewet Tajung adalah kain yang khusus dipakai untuk laki-laki. Kalau wanita ada kain Tajung khususnya pula yang disebut dengan kain Tajung Blongsong. Sedangkan kain Tajung khusus untuk pria adalah yang disebut dengan Gebeng dan ada lagi yang disebut dengan Tajung Rumpak atau Tajung Bumpak. Sewet Tajung ini dalam pembuatannya memakai benang emas walau tak penuh.

Macam-macam Sewet Tajung adalah:

1. Limar

2. Limar Patut

3. Petak-petak berwarna

4. Geribik

5. Belongsong




3. SEWET PELANGI dan JUMPUTAN

Kain Pelangi ini sangat beraneka ragam dan sangat indah. Bahannyapun dari benang kain sutra serta cat khusus yang tidak luntur. Pembuatannya tetap secara tradisional.

Sewet Pelangi permukaannya licin dan halus serta bisa dikepal dengan tangan sedangkan kain atau sewet jumputan itu bunga-bunganya tampak seperti dijemput-jemput dengan benang sewaktu perebusan sehingga selesainya menjadi indah dan bagus.


4. SEWET PERADAN

Sewet peradan disebut juga Sewet Prada. Kain yang sudah jadi kemudian di Prada dengan cat emas yang khusus untuk mengecat kain. Biasanya kain yang di Prada adalah kain yang bagus baik bahan maupun motifnya.


5. SEWET BATIK PALEMBANG

Selain kain-kain yang disebut diatas ada juga kain Batik. Batik Palembang mempunyai ciri khusus dengan motif yang halus dan warnanya yang manggis. Sewet Batik Palembang yang terkenal adalah Sewet Batik Jepri dan Batik Lasem.


6. SENI UKIR

Dalam pola atau bentuk ukiran kayu, dua elemen penting yang tidak dapat dipisahkan dari penjelmaan sesuatu pola, khususnya dalam motif dan teknik penyusunan selain berfungsi sebagai nilai artistik dan ventilasi (lobang angin) juga mempunyai fungsi bermakna filosofi.

Seperti kita temui di bangunan-bangunan lama rumah Palembang dan bangunan lainnya banyak ditemui ukiran-ukiran kayu yang indah dan menarik sehingga menampakkan keanggunan dan keagungan budaya negeri dan masyarakat pembuatnya.


Misi, Tujuan dan Sasaran



Untuk mewujudkan Visi Kota Palembang tersebut, maka dirumuskan pernyataan-pernyataan Misi sebagai berikut:



Misi 1: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, bermoral, berbudaya serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Penjelasan:

Substansi misi ini adalah upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang antara lain dilakukan melalui peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan pembinaan kepemudaan dan peningkatan toleransi serta kerukunan hidup beragama dalam masyarakat.

Adapun tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi pertama ini adalah:

Tujuan 1.1. Terciptanya tenaga kerja yang berdaya saing internasional

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 1.1.1.1. Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat

Sasaran 1.1.2.1. Meningkatnya jumlah guru yang memenuhi kualifikasi

S1/D-IV
Sasaran 1.1.3.1. Meningkatnya minat baca masyarakat
Sasaran 1.1.4.1. Meningkatnya kualitas tenaga kerja



Tujuan 1.2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 1.2.1.1. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan
Sasaran 1.2.1.2. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat



Tujuan 1.3. Terciptanya pemuda yang mandiri dan olaraga yang berprestasi

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 1.3.1.1. Meningkatnya kualitas pemuda
Sasaran 1.3.2.1. Meningkatnya prestasi olahraga



Tujuan 1.4. Terwujudnya toleransi dan kerukunan hidup beragama dalam masyarakat

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 1.4.1.1. Meningkatnya kerukunan hidup beragama



Misi 2: Meningkatkan kesejahteraan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan

Penjelasan:

Misi ini bermaksud untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perlindungan sosial bagi masyarakat terutama dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung Palembang Kota Internasional.

Adapun tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi kedua ini adalah:

Tujuan 2.1. Terwujudnya perlindungan sosial bagi masyarakat

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 2.1.1.1. Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Sasaran 2.1.1.2. Meningkatnya kualitas penanganan PMKS




Tujuan 2.2. Terciptanya peran serta masyarakat dalam mendukung Palembang Kota Internasional.

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 2.2.1.1. Meningkatnya kualitas UKM dan koperasi

Sasaran 2.2.1.2. Meningkatnya kualitas pelayanan Keluarga Berencana

Sasaran 2.2.1.3. Meningkatnya peran serta masyarakat kelurahan



Misi 3: Meningkatkan sarana dan prasarana perkotaan sesuai rencana tata ruang yang berkelanjutan

Penjelasan:

Konsistensi dalam pelaksanaan perencanaan tata ruang sangat penting untuk mencapai terwujudnya struktur dan pola tata ruang yang serasi dan ramah lingkungan. Selain itu salah satu pendukung utama keberhasilan pembangunan yang harus diperhatikan adalah adanya infrastruktur kota yang berkualitas dan tepat guna. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengembangkan sarana prasarana yang efektif dan efisien dengan tetap menjaga konsistensi perencanaan tata ruang dan keberlanjutan sumber daya alam serta lingkungan.

Adapun tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi ketiga ini adalah:



Tujuan 3.1. Terwujudnya perencanaan pembangunan yang handal dan dinamis

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 3.1.1.1. Meningkatnya kualitas perencanaan daerah



Tujuan 3.2. Terciptanya infrastruktur yang berkualitas

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 3.2.1.1. Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan

Sasaran 3.2.1.2. Meningkatnya kualitas prasarana dan fasilitas perhubungan



Tujuan 3.3. Terciptanya pemukiman yang berwawasan lingkungan

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 3.3.1.1. Meningkatnya kualitas pengairan wilayah kota

Sasaran 3.3.1.2. Meningkatnya kualitas air bersih/air minum

Sasaran 3.3.1.3. Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan

Sasaran 3.3.1.4. Meningkatnya penataan kepemilikan tanah



Misi 4: Meningkatkan pertumbuhan perekonomian melalui peningkatan jejaring kerja antar daerah baik dalam negeri maupun luar negeri.

Penjelasan:

Substansi dalam misi ini adalah sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian kota, yang antara lain dapat dilakukan dengan mendorong investasi di berbagai sektor, terutama di sektor industri, perdagangan, jasa dan pariwisata. Salah satu faktor pendukung dalam mendorong peningkatan investasi adalah dengan memperluas jejaring kerja antar daerah, baik dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan jejaring kerja selain bermanfaat sebagai sarana untuk berbagi informasi dan pengalaman, juga membantu terciptanya sinergi di antara pelaku ekonomi.



Adapun tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi keempat ini adalah:



Tujuan 4.1. Terciptanya iklim usaha yang kondusif

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 4.1.1.1. Meningkatnya kapasitas investasi daerah

Sasaran 4.1.2.1. Meningkatnya pemasaran produk daerah

Sasaran 4.1.2.2. Meningkatnya kualitas hasil industri daerah



Tujuan 4.2. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dalam ketahanan pangan

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 4.2.1.1. Meningkatnya kualitas hasil pertanian dan perkebunan

Sasaran 4.2.1.2. Meningkatnya kualitas hasil peternakan

Sasaran 4.2.1.3. Meningkatnya kualitas hasil perairan



Tujuan 4.3. Terwujudnya pariwisata yang berdaya saing internasional

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 4.3.1.1. Meningkatnya daya tarik wisata daerah



Misi 5: Melanjutkan reformasi birokrasi baik secara kultural maupun struktural untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Penjelasan:

Salah satu tantangan yang harus diatasi oleh Pemerintah Kota Palembang dalam menghadapi persaingan global adalah menciptakan iklim investasi yang kondusif. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan melakukan reformasi birokrasi, dimana Pemerintah Kota Palembang dituntut untuk memberikan pelayanan birokrasi yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.

Adapun tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi kelima ini adalah:



Tujuan 5.1. Terciptanya aparatur yang profesional, produktif dan kompeten

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 5.1.1.1. Meningkatnya profesionalisme, produktifitas dan

kompetensi aparatur daerah



Tujuan 5.2. Terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 5.2.1.1. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur

daerah

Sasaran 5.2.1.2. Meningkatnya kualitas pengelolaan arsip daerah




Tujuan 5.3. Terwujudnya komunikasi dan informasi publik yang berdaya saing internasional

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 5.3.1.1. Terpenuhinya kebutuhan komunikasi dan informasi

yang andal



Tujuan 5.4. Terwujudnya kepemerintahan yang baik

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 5.4.1.1. Meningkatnya pelayanan pemerintahan

Sasaran 5.4.2.1. Meningkatnya pengawasan pemerintahan



Tujuan 5.5. Terwujudnya kemandirian pengeloaan keuangan daerah

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 5.5.1.1. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah

Sasaran 5.5.1.2. Meningkatnya pendapatan daerah

Misi 6: Meningkatkan keamanan, ketertiban masyarakat secara adil dan merata serta mendorong terlaksananya penegakan hukum

Penjelasan:

Misi ini untuk mendukung Palembang Kota Internasional dengan cara antara lain menerapkan nilai-nilai kebangsaan di dalam kehidupan masyarakat agar terwujud sistem keamanan dan ketertiban di masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada akhirnya nanti diharapkan kondisi keamanan dan perlindungan terhadap masyarakat menjadi lebih baik.

Adapun tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi keenam ini adalah:



Tujuan 6.1. Terwujudnya pengejawantahan nilai-nilai kebangsaan di dalam kehidupan masyarakat

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 6.1.1.1. Meningkatnya wawasan kebangsaan dan politik

masyarakat



Tujuan 6.2. Terwujudnya sistem keamanan dan ketertiban masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 6.2.1.1. Meningkatnya keamanan dan perlindungan masyarakat

Sasaran 6.2.1.2. Terpenuhinya perlindungan masyarakat terhadap

bahaya narkotika



Misi 7: Melestarikan sumber daya alam, lingkungan hidup, warisan sejarah dan budaya

Penjelasan:

Misi ini bermaksud untuk mewujudkan kelestarian lingkungan kota antara lain melalui perlindungan terhadap kualitas lingkungan hidup dan konservasi sumber daya alam. Sehingga pelaksanaan pembangunan Kota Palembang akan senantiasa memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan mempertahankan warisan sejarah serta budaya lokal.

Adapun tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi ketujuh ini adalah:





Tujuan 7.1. Terwujudnya pelestarian lingkungan hidup

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 7.1.1.1. Meningkatnya perlindungan terhadap kualitas lingkungan

hidup



Tujuan 7.2. Terwujudnya ketahanan budaya lokal

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut:

Sasaran 7.2.1.1. Meningkatnya pelestarian budaya daerah



Visi Pembangunan Kota Palembang 2008 - 2013



Sesuai dengan visi dan misi dari Walikota Palembang yang terpilih melalui pilkada langsung Kota Palembang tahun 2008, maka visi pembangunan Kota Palembang sampai dengan tahun 2013, adalah:









                       “Palembang Kota Internasional, Sejahtera dan Berbudaya 2013”






Penjelasan;

Visi tersebut memiliki makna bahwa selama lima tahun kedepan, pembangunan di Kota Palembang memiliki cita-cita untuk mencapai terwujudnya Kota Palembang sebagai salah satu kota internasional yang senantiasa dinamis dalam merespon semua peluang dan tuntutan global, disertai dengan kepedulian tinggi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berbudaya.

Terdapat tiga kunci pokok dalam visi Kota Palembang yakni, Kota Internasional, Sejahtera, dan Berbudaya. Kota Internasional mengandung arti bahwa pembangunan di Kota Palembang bertujuan untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, sehingga Kota Palembang memiliki kualitas pelayanan yang berdaya saing internasional, baik dari segi sarana prasarana, maupun sistem birokrasi beserta aparaturnya; Sejahtera bermaksud bahwa pembangunan di Kota Palembang bertujuan untuk mewujudkan kota yang aman, sentosa dan makmur dengan terpenuhinya kebutuhan hidup dasar disemua lapisan masyarakat; Berbudayamengandung arti bahwa pembangunan di Kota Palembang akan tetap memperhatikan keberadaan dan keragaman budaya lokal, dalam bingkai dan tatanan masyarakat yang senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius guna mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat.




Arti Lambang


Bangunan Sirah yaitu rumah Palembang warna asli merah tua coklat dengan pinggiran keemasan berikut 2x (4+5) = 18 tanduk lembaran daun teratai. Ditengah atasan terdapat kembang melati yang belum mekar, berikut simbar yang melambangkan kerukunan kekeluargaan dan kesejahteraan Kota Palembang disegala zaman.

Puncak rebung warna kuning keemasan, melambangkan kemuliaan dan keagungan. Jumlah 8 buah, melambangkan kemuliaan dan keagungan. Jumlah 8 buah, melambangkan bulan Agustus yang bersejarah, bulan Proklamasi yang mengingatkan perjuangan Kemerdekaan RI. Segi tiga ialah sebuah Bukit yang termasyur di Palembang dengan nama BUKIT SIGUNTANG berwarna hijau berikut sinar keemasan, melambangkan tanggal 17 hari Proklamsi Kemerdekaan RI. Bukit Siguntang adalah tempat kesucian dimasa zaman purbakala yaitu diabad ke VII s/d XII terdapat kumpulan candi-candi, kuil-kuil dan Perguruan Tinggi dikunjungi oleh Pendeta-pendeta dan pelajar-pelajar di seluruh Asia.

Senin, 04 Juni 2012

Keadaan Geografis



Palembang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia dan secara geografis terletak antara 2o 52′ sampai 3o 5′ Lintang Selatan dan 104o 37′ sampai 104o 52′ Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan air laut. Luas wilayah Kota Palembang sebesar 400,61 km2 yang secara administrasi terbagi atas 16 kecamatan dan 107 kelurahan. Kota Palembang merupakan ibukota Propinsi Sumatera Selatan dengan batas wilayah yaitu di sebelah utara, timur dan barat dengan Kabupaten Banyu Asin; sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim.

Keadaan alam kota Palembang merupakan daerah tropis lembah nisbi, dengan suhu rata-rata sebagian besar wilayah Kota Palembang 21o– 32o Celsius, curah hujan 22 – 428 mml per tahun. Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi

Pada tahun 2003 suhu udara rata-rata berkisar antara 23,9º-32º Celsius, 24,04º-32,60º Celsius (2004), 22,44º-33,65º Celsius (2005), 26,4º-28,9º Celsius (2006) dan 21,2º-35,5º Celsius (2007). Pada tahun 2007, curah hujan terbesar jatuh pada bulan April dengan jumlah curah hujan 540 mm3. Sedangkan kelembaban udara tahun 2007 rata-rata 80%, kecepatan angin rata-rata 20 km/jam dengan arah terbesar dari arah barat laut, serta tekanan udara rata-rata di permukaan laut sebesar 1009 mbar dan di daratan sebesar 1007,5 mbar.

Kawasan lindung yang ada di Kota Palembang dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu hutan (5,68%) dan rawa (3,83%). Untuk hutan sendiri terdiri dari berbagai jenis guna lahan, diantaranya adalah kawasan cagar alam (46,91 Ha) dan kawasan cagar budaya (21,75 Ha).

Berdasarkan kondisi geologi, Kota Palembang memiliki relief yang beraneka ragam terdiri dari tanah berupa lapisan aluvial dan lempung berpasir. Di bagian selatan kota, batuan berupa pasir lempung yang tembus air, sebelah utara berupa batuan lempung pasir yang kedap air, sedangkan sebelah barat berupa batuan lempung kerikil, pasir lempung yang tembus air hingga kedap air.

Dari segi kondisi hidrologi, Kota Palembang terbelah oleh Sungai Musi menjadi dua bagian besar disebut Seberang Ulu dan Seberang Ilir. Kota Palembang mempunyai 108 anak sungai. Terdapat 4 sungai besar yang melintasi Kota Palembang. Sungai Musi adalah sungai terbesar dengan lebar rata-rata 504 meter (lebar terpanjang 1.350 meter berada disekitar Pulau Kemaro, dan lebar terpendek 250 meter berlokasi di sekitar Jembatan Musi II). Ketiga sungai besar lainnya adalah Sungai Komering dengan lebar rata-rata 236 meter; Sungai Ogan dengan lebar rata-rata 211 meter, dan Sungai Keramasan dengan lebar rata-rata 103 meter. Disamping sungai-sungai besar tersebut terdapat sungai-sungai kecil lainnya terletak di Seberang Ilir yang berfungsi sebagai drainase perkotaan (terdapat ± 68 anak sungai aktif). Sungai-sungai kecil tersebut memiliki lebar berkisar antara 3 – 20 meter. Pada aliran sungai-sungai tersebut ada yang dibangun kolam retensi, sehingga menjadi bagian dari sempadan sungai. Permukaan air Sungai Musi sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pada musim kemarau terjadi penurunan debit sungai, sehingga permukaan air Sungai Musi mencapai ketinggian yang minimum. Pola aliran sungai di Kota Palembang dapat digolongkan sebagai pola aliran dendritik, artinya merupakan ranting pohon, di mana dibentuk oleh aliran sungai utama (Sungai Musi) sebagai batang pohon, sedangkan anak-anak sungai sebagai ranting pohonnya. Pola aliran sungai seperti ini mencerminkan bahwa, daerah yang dialiri sungai tersebut memiliki topografi mendatar. Dengan kekerasan batuan relatif sama (uniform) sehingga air permukaan (run off) dapat berkembang secara luas, yang akhirnya akan membentuk pola aliran sungai (river channels) yang menyebar ke daerah tangkapan aliran sungai (catchment area).

Fungsi sungai di Kota Palembang sebelumnya adalah sebagai alat angkutan sungai ke daerah pedalaman, namun sekarang sudah banyak mengalami perubahan fungsi antara lain sebagai drainase dan untuk pengedalian banjir. Fungsi anak-anak sungai yang semula sebagai daerah tangkapan air, sudah banyak ditimbun untuk kepentingan sosial sehingga berubah fungsinya menjadi permukiman dan pusat kegiatan ekonomi lainnya, dimana rata-rata laju alih fungsi ini diperkirakan sebesar ± 6% per tahun. Secara geomorfik perubahan bentang alam pada satuan geomorfik di Kota Palembang berkaitan dengan: adanya sedimentasi sungai yang bertanggung jawab terhadap pendangkalan sungai atau penyebab terjadinya penyempitan (bottle neck) seperti di daerah Mariana Kecamatan Seberang Ulu I; penambangan pasir sungai atau gravel pada dasar sungai, yang akan berdampak kepada pendalaman cekungan; pemanfaatan dataran pada bentaran sungai untuk permukiman, persawahan serta aktivitas lain yang akan berdampak pada aliran sungai; dan adanya penebangan hutan illegal di daerah hulu sungai.

Sejarah Kota Palembang



Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. Menurut Prasasti yang berangka tahun 16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang. Menurut topografinya, kota ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber baik dari sungai maupun rawa, juga air hujan. Bahkan saat ini kota Palembang masih terdapat 52,24 % tanah yang yang tergenang oleh air (data Statistik 1990). Berkemungkinan karena kondisi inilah maka nenek moyang orang-orang kota ini menamakan kota ini sebagai Pa-lembang dalam bahasa melayu Pa atau Pe sebagai kata tunjuk suatu tempat atau keadaan; sedangkan lembang atau lembeng artinya tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut bahasa melayu-Palembang, lembang atau lembeng adalah genangan air. Jadi Palembang adalah suatu tempat yang digenangi oleh air.

Kondisi alam ini bagi nenek moyang orang-orang Palembang menjadi modal mereka untuk memanfaatkannya. Air menjadi sarana transportasi yang sangat vital, ekonomis, efisien dan punya daya jangkau dan punya kecepatan yang tinggi. Selain kondisi alam, juga letak strategis kota ini yang berada dalam satu jaringan yang mampu mengendalikan lalu lintas antara tiga kesatuan wilayah:
Tanah tinggi Sumatera bagian Barat, yaitu : Pegunungan Bukit Barisan.
Daerah kaki bukit atau piedmont dan pertemuan anak-anak sungai sewaktu memasuki dataran rendah.
Daerah pesisir timur laut.

Ketiga kesatuan wilayah ini merupakan faktor setempat yang sangat mementukan dalam pembentukan pola kebudayaan yang bersifat peradaban. Faktor setempat yang berupa jaringan dan komoditi dengan frekuensi tinggi sudah terbentuk lebih dulu dan berhasil mendorong manusia setempat menciptakan pertumbuhan pola kebudayaan tinggi di Sumatera Selatan. Faktor setempat inilah yang membuat Palembang menjadi ibukota Sriwijaya, yang merupakan kekuatan politik dan ekonomi di zaman klasik pada wilayah Asia Tenggara. Kejayaan Sriwijaya diambil oleh Kesultanan Palembang Darusallam pada zaman madya sebagai kesultanan yang disegani dikawasan Nusantara

Sriwijaya, seperti juga bentuk-bentuk pemerintahan di Asia Tenggara lainnya pada kurun waktu itu, bentuknya dikenal sebagai Port-polity. Pengertian Port-polity secara sederhana bermula sebagai sebuah pusat redistribusi, yang secara perlahan-lahan mengambil alih sejumlah bentuk peningkatan kemajuan yang terkandung di dalam spektrum luas. Pusat pertumbuhan dari sebuah Polity adalah entreport yang menghasilkan tambahan bagi kekayaan dan kontak-kontak kebudayaan. Hasil-hasil ini diperoleh oleh para pemimpin setempat. (dalam istilah Sriwijaya sebutannya adalah datu), dengan hasil ini merupakan basis untuk penggunaan kekuatan ekonomi dan penguasaan politik di Asia Tenggara.

Ada tulisan menarik dari kronik Cina Chu-Fan-Chi yang ditulis oleh Chau Ju-Kua pada abad ke 14, menceritakan tentang Sriwijaya sebagai berikut :Negara ini terletak di Laut selatan, menguasai lalu lintas perdagangan asing di Selat. Pada zaman dahulu pelabuhannya menggunakan rantai besi untuk menahan bajak-bajak laut yang bermaksud jahat. Jika ada perahu-perahu asing datang, rantai itu diturunkan. Setelah keadaan aman kembali, rantai itu disingkirkan. Perahu-perahu yang lewat tanpa singgah dipelabuhan dikepung oleh perahu-perahu milik kerajaan dan diserang. Semua awak-awak perahu tersebut berani mati. Itulah sebabnya maka negara itu menjadi pusat pelayaran.

Tentunya banyak lagi cerita, legenda bahkan mitos tentang Sriwijaya. Pelaut-pelaut Cina asing seperti Cina, Arab dan Parsi, mencatat seluruh perisitiwa kapanpun kisah-kisah yang mereka lihat dan dengan. Jika pelaut-pelaut Arab dan Parsi, menggambarkan keadaan sungai Musi, dimana Palembang terletak, adalah bagaikan kota di Tiggris. Kota Palembang digambarkan mereka adalah kota yang sangat besar, dimana jika dimasuki kota tersebut, kokok ayam jantan tidak berhenti bersahut-sahutan (dalam arti kokok sang ayam mengikuti terbitnya matahari). Kisah-kisah perjalanan mereka penuh dengan keajaiban 1001 malam. Pelaut-pelaut Cina mencatat lebih realistis tentang kota Palembang, dimana mereka melihat bagaimana kehiduapan penduduk kota yang hidup diatas rakit-rakit tanpa dipungut pajak. Sedangkan bagi pemimpin hidup berumah ditanah kering diatas rumah yang bertiang. Mereka mengeja nama Palembang sesuai dengan lidah dan aksara mereka. Palembang disebut atau diucapkan mereka sebagai Po-lin-fong atau Ku-kang (berarti pelabuhan lama).Setelah mengalami kejayaan diabad-abad ke-7 dan 9, maka dikurun abad ke-12 Sriwijaya mengalami keruntuhan secara perlahan-lahan. Keruntuhan Sriwijaya ini, baik karena persaingan dengan kerajaan di Jawa, pertempuran dengan kerajaan Cola dari India dan terakhir kejatuhan ini tak terelakkan setelah bangkitnya bangkitnya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Kerajaan-kerajaan Islam yang tadinya merupakan bagian-bagian kecil dari kerajaan Sriwijaya, berkembang menjadi kerajaan besar seperti yang ada di Aceh dan Semenanjung Malaysia.

Taman Kambang Iwak



Tempat : Taman Kambang Iwak
Fotografer : Achmad Taufiq Akbar

Sekali Lagi, Bersyukurlah!


Coba anda sisihkan waktu sejenak untuk bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup anda. Renungkan tentang apa yang telah anda capai, orang-orang yang memperhatikan anda, pengalaman yang telah anda dapatkan, keahlian dan minat yang anda miliki; apa yang anda percayai, dan hal-hal yang terindah dalam hidup anda.

Hal-hal yang anda hargai, pelihara, dan jaga akan terus meningkat dalam hidup anda. Kelimpahan dimulai dengan dengan rasa syukur. Dengan rasa syukur yang tulus, anda menghargai apa yang telah anda miliki, yang selanjutnya akan mendorong anda secara mental, spiritual, dan fisik untuk mencapai apa saja yang menjadi tujuan anda.

Bagaimana mungkin anda mendapatkan hal-hal yang lebih besar, bila anda tidak bersyukur atas apa yang telah anda miliki saat ini? Toh semuanya, hanya bisa dimulai dengan apa yang anda telah miliki tersebut.
Anda tahu, bahwa anda dapat mencapai tujuan, karena anda pernah merintis hal seperti itu. Pengalaman adalah milik anda yang patut disyukuri. Siapa bilang tidak ada hal yang bisa disyukuri?

Segalanya dalam jangkauan anda saat anda bersyukur akan apa yang telah anda dapatkan.

Mawar Untuk Ibu

Seorang pria berhenti ditoko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dikirimkan kepada sang ibu yang tinggal 250 KM darinya. Begitu keluar dari mobilmya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu bertanya mengapa gadis kecil itu menangis dan gadis kecil itu menjawab,Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tetapi saya hanya mempunyai uang lima ratus rupiah, sedangkan harga mawar itu seribu rupiah.

Pria itu tersenyum dan berkata, Ayo ikut aku, aku akan membelikan bunga yang kau mau. Kemudian, ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesan karangan bunga untuk dikirimkan kepada ibunya.

Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri utuk mengantarkan gadis itu pulang kerumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, Ya, tentu saja. Maukah Anda mengantar saya ketempat ibuku?

Kemudian mereka berdua menuju tempat yang ditunjuk gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum. Setibanya disana gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah. Melihat itu, hati pria itu menjadi terenyuh dan teringat akan sesuatu. Bergegas ia kembali menuju toko bunga tadi dan membatalkan kirimanya. Ia mengambil karangan bunga yang telah dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 KM menuju kerumah ibunya.

Minggu, 03 Juni 2012

Diknas Kota Tingkatkan Peminat SMK



Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Palembang menargetkan komposisi jumlah siswa masuk ke sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi 70% berbanding 30% untuk sekolah menengah atas (SMA). Kepala Disdikpora Palembang, Riza Pahlevi mengatakan, pihaknya akan berusaha meningkatkan persentase jumlah penerimaan siswa baru (PSB) untuk siswa SMK dan mendidik mereka untuk lebih berkompetensi dan mempunyai keterampilan lebih setelah mereka lulus.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya memang lebih fokus terhadap minat SMK karena dilihat dari grafik setiap tahunnya, jumlah pengangguran semakin besar. Ia berharap para siswa bisa mandiri dengan langsung bekerja sesuai keterampilannya atau merekapun bisa melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 6 Palembang Natika mengatakan, para lulusan SMK tersebut memiliki kesempatan lebih besar untuk langsung bekerja di berbagai perusahaan sesuai dengan keterampilannya.

Secara terpisah, Wakil Walikota Palembang, H. Romi Herton mengatakan, lulusan SMK Palembang harus mampu menjawab tantangan dunia kerja. Mereka harus menunjukkan bahwa bekal yang dibawa dari SMK Palembang memiliki nilai jual tinggi bagi kalangan pengusaha, menjadi tenaga trampil dan profesional

Kisah Seorang Ibu dan Anak


Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya, ia adalah sebuah hal yang memalukan. Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah pasar.

Dia mengumpulkan barang-barang bekas dan sejenisnya untuk dijual, apapun untuk mendapatkan uang yang kami butuhkan. Ia adalah sebuah hal yang memalukan.

Pada suatu hari di sekolah. Aku ingat saat itu hari ketika ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia melakukan hal ini kepadaku? Aku melemparkan muka dengan rasa benci dan berlari. Keesokan harinya di sekolah.. “Ibumu hanya memiliki satu mata?” dan mereka semua mengejekku.

Aku berharap ibuku hilang dari dunia ini maka aku berkata kepada ibu aku,”Ibu, kenapa kamu tidak memiliki mata lainnya? Ibu hanya akan menjadi bahan tertawaan. Kenapa Ibu tidak mati saja?” Ibu tidak menjawab. Aku merasa sedikit buruk, tetapi pada waktu yang sama, rasanya sangat baik bahwa aku telah mengatakan apa yang telah ingin aku katakan selama ini.

Mungkin itu karena ibu tidak menghukum aku, tetapi aku tidak berpikir bahwa aku telah sangat melukai perasaannya.

Malam itu, Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku menangis disana, dengan pelan, seakan ia takut bahwa ia akan membangunkanku. Aku melihatnya, dan pergi. Karena perkataanku sebelumnya kepadanya, ada sesuatu yang mencubit hati aku.

Meskipun begitu, Aku membenci ibuku yang menangis dari satu matanya. Jadi, Aku mengatakan diri ku jikalau aku akan tumbuh dewasa dan menjadi sukses, karena aku membenci ibu bermata-satu aku dan kemiskinan kami.

Lalu aku belajar dengan keras. aku meninggalkan ibu dan ke Seoul untuk belajar, dan diterima di Universitas Seoul dengan segala kepercayaan diri. Lalu, aku menikah. aku membeli rumah milikku sendiri. Lalu aku memiliki anak-anak juga. Sekarang, aku hidup bahagia sebagai seorang pria yang sukses. aku menyukainya disini karena ini adalah tempat yang tidak meningatkan aku akan ibu.

Kebahagiaan ini menjadi besar dan semakin besar, ketika seseorang tidak terduga menjumpai aku “Apa?! Siapa ini?”… Ini adalah ibu aku.. tetap dengan satu matanya. Ini rasanya seperti seluruh langit sedang jatuh ke diri aku. Anak perempuan aku lari kabur, takut akan mata ibu aku.

Dan aku bertanya kepadanya, “Siapa Anda? aku tidak mengenalmu!!” sandiwara aku. aku berteriak kepadanya “Mengapa engkau berani datang ke rumah aku dan menakuti anak aku! Pergi dari sini sekarang juga!”

Dan ibu dengan pelan menjawab, “Oh, maafkan aku. aku pasti salah alamat,” dan dia menghilang. Terima kasih Tuhan.. Ia tidak mengenali aku. aku merasa cukup lega. aku mengatakan kepada diri aku bahwa aku tidak akan peduli, atau berpikir tentang ini sepanjang sisa hidup aku.

Lalu ada perasaan lega datang kepada aku.. Suatu hari, sebuah surat mengenai reuni sekolah datang ke rumah aku. aku berbohong kepada istri aku mengatakan bahwa aku akan pergi perjalanan bisnis. Setelah reuni ini, aku pergi ke rumah lama aku.. karena rasa penasaran saja, aku menemukan ibu aku terjatuh di tanah yang dingin. Tetapi aku tidak meneteskan satu air mata sekalipun. Ia memiliki sepotong kertas di tangannya.. dan itu adalah surat untuk diri aku.

=================================================
Anakku,

Aku pikir hidupku sudah cukup lama saat ini. Dan.. aku tidak akan mengunjungi Seoul lagi.. tetapi apakah itu terlau banyak jikalau aku ingin kamu untuk datang menunjungiku sekali-kali nak? aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat lega ketika mendengar kamu akan datang dalam reuni ini.

Tetapi aku memutuskan untuk tidak datang ke sekolah.. Untuk Kamu.. aku meminta maaf jikalau aku hanya memiliki satu mata dan aku hanya membawa kemaluan bagi dirimu.

Kamu tahu, ketika kamu masih sangat kecil, kamu terkena sebuah kecelakaan, dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak tahan melihatmu harus tumbuh dengan hanya satu mata.. maka aku memberikanmu mata aku.. aku sangat bangga kepada anak aku yang melihat dunia yang baru untuk aku, menggantikan aku, dengan mata itu.

Aku tidak pernah marah kepadamu atas apapun yang kamu lakukan. Beberapa kali ketika kamu marah kepada aku. aku berpikir sendiri,”Ini karena kamu mencintai aku.” Aku rindu waktu ketika kamu masih sangat kecil dan berada di sekitarku.

Aku sangat merindukanmu. Aku mencintaimu. Kamu adalah duniaku.

Sandaran Masa Depan

Alkisah, ada seorang anak yang bertanya pada ibunya, “Ibu, temanku tadi cerita kalau ibunya selalu membiarkan tangannya sendiri digigit nyamuk sampai nyamuk itu kenyang supaya ia tak menggigit temanku. Apa ibu juga akan berbuat yang sama?”

Sang ibu tertawa dan menjawab terus terang, “Tidak. Tapi, Ibu akan mengejar setiap nyamuk sepanjang malam supaya tidak sempat menggigit kamu atau keluarga kita.”

Mendengar jawaban itu, si anak tersenyum dan kembali meneruskan kegiatan bermainnya. Tak berapa lama kemudian, si anak kembali berpaling pada ibunya. Ternyata mendadak ia teringat sesuatu. “Terus Bu, aku waktu itu pernah dengar cerita ada ibu yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Kalau ibu bagaimana?” Anak itu mengajukan pertanyaan yang hampir sama.

Kali ini sang Ibu menjawab dengan suara lebih tegas, “Ibu akan bekerja keras agar kita semua bisa makan sampai kenyang. Jadi, kamu tidak harus sulit menelan karena melihat ibumu menahan lapar.”

Si anak kembali tersenyum, dan lalu memeluk ibunya dengan penuh sayang. “Makasih, Ibu. Aku bisa selalu bersandar pada Ibu.”

Sembari mengusap-usap rambut anaknya, sang Ibu membalas, “Tidak, Nak! Tapi Ibu akan mendidikmu supaya bisa berdiri kokoh di atas kakimu sendiri, agar kamu nantinya tidak sampai jatuh tersungkur ketika Ibu sudah tidak ada lagi di sisimu. Karena tidak selamanya ibu bisa mendampingimu.”

Ada berapa banyak orangtua di antara kita yang sering kali merasa rela berkorban diri demi sang buah hati? Tidak sadarkah kita bahwa sikap seperti itu bisa menumpulkan mental pemberani si anak?

Jadi, adalah bijak bila semua orangtua tidak hanya menjadikan dirinya tempat bersandar bagi buah hati mereka, melainkan juga membuat sandaran itu tidak lagi diperlukan di kemudian hari. Adalah bijak jika para orangtua membentuk anak-anaknya sebagai pribadi mandiri kelak di saat orangtua itu sendiri tidak bisa lagi mendampingi anak-anaknya di dunia.

Memulai Kebajikan Walaupun Kecil


Ketika fajar menyingsing, seorang lelaki tua berjalan-jalan di pinggir pantai sambil menikmati angin laut yang segar menerpa bibir pantai. Di kejauhan dilihatnya seorang anak sedang memungut bintang laut dan melemparkannya kembali ke dalam air.

Setelah mendekati anak itu, lelaki tua itu bertanya heran, “Mengapa engkau mengumpulkan dan melemparkan kembali bintang laut itu ke dalam air?” “Karena bila dibiarkan hingga matahari pagi datang menyengat, bintang laut yang terdampar itu akan segera mati kekeringan, “Jawab si kecil itu.

“Tapi pantai ini luas dan bermil-mil panjangnya,” Kata lelaki tua itu sambil menunjukkan jarinya yang mulai keriput ke arah pantai pasir yang luas itu. “Lagi pula ada jutaan bintang laut yang terdampar. Aku ragu apakah usahamu itu sungguh mempunyai arti yang besar,” Lanjutnya penuh ragu.

Anak itu lama memandang bintang laut yang ada di tangannya tanpa berkata sepatahpun. Lalu dengan perlahan ia melemparkannya ke dalam laut agar selamat dan hidup.” kemudian dengan tersenyum pada lelaki tua itu, ia berkata “Aku membuat perubahan untuk satu hal. Satu Tindakan Sebuah kebaikan yang sederhana dapat membuat sebuah perubahan untuk keluargamu, temanmu, bahkan untuk wajah wajah asing yang kadang tidak kita kenal”. Saya yakin usahaku sungguh memiliki arti yang besar sekurang-kurangnya bagi yang satu ini.” Kata si kecil itu.

Pesan Moral : kadang kadang, kita selalu merasa tidak bisa berbuat apa apa seperti layaknya anak kecil itu, namun walaupun itu cuma tindakan kebaikan sederhana, tapi membuat begitu banyak perbedaan untuk Bintang laut itu sendiri

Ketika anda memberikan sedikit senyuman untuk orang lain, baik itu keluarga anda, teman anda ataupun orang asing yang anda temui, anda telah membuat perbedaan besar bagi mereka.

Tindakan kecil yang sederhana dapat membuat perbedaan besar kepada seseorang yang sedang membutuhkan. Menyelamatkan Bintang laut adalah sedikit aksi yang membuktikan kebenaran itu

Kita sering mendambakan untuk melakukan sesuatu yang besar, namun sering kali kita lupa bahwa yang besar itu sering dimulai dengan sesuatu yang kecil. Mulailah berbuat kebajikan pada hal-hal kecil, maka engkau akan diberkati dalam hal-hal besar.

Kisah Seorang Gadis Buta

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.

Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu, yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu.

Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu, ”Sayaaaang, sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.

Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”

Gadis itu menangis dan menyadari kebodohannya, betapa besar pengorbanan kekasihnya selama ini tapi kekasihnya telah pergi dengan membawa luka dihati.

=============================================


Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Arti Sebuah Kesempurnaan

Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya. Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yg memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung; mana yang paling sempurna.

Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang,ia berkata kepada bapak Petani,”Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan.”

Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata,”Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling.”

Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata,”inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna.”

Lalu menikahlah si Lelaki dgn anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya “Kenapa bisa terjadi seperti ini Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampan, Kenapa anak saya bisa sejelek itu..?”"

Petani menjawab,” Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu Ia sudah hamil duluan…..”

Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa.