Rabu, 06 Juni 2012

Masjid Agung Palembang





a. Masjid Agung Masa Lalu

Peletakan batu pertama pembangunan masjid ini dilakukan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I (Sultan Mahmud Badaruddin Joyo Wikromo) yang dimulai 1 Jumadil Akhir 1151 H (1738) dan diresmikan pada 28 Jumadil Awal 1161 H (26 Mei 1748). Masjid ini dulunya dikenal dengan nama Masjid Sultan yang lokasi dibangunnya terletak di “pulau” yang dikelilingi Sungai, sebelah Selatan Sungai Musi, sebelah Barat Sungai Sekanak, sebelah Timur Sungai Tengkuruk, dan sebelah Utara Sungai Kapuran.

Puncak Masjid Agung berbentuk atap mustaka / kepala. Bentuk mustaka yang terjurai ini melengkung ke atas keempat ujungnya menyerupai bentuk atap pada bangunan Cina.

Menara pertama dibangun bagian kiri masjid arah Selatan (jalan Merdeka) pada tahun 1753 dengan ukuran tinggi 30M dan garis tengah 3M.

Pada tahun 1897 di bawah pimpinan pangeran Penghulu Nata Agama Karta Manggala Mustofa Ibnu Raden Kamaluddin diadakan perluasan Masjid Agung, tahun 1930 pengembangan masjid ini dipimpin oleh Hofa Penghulu Ki Agung Haji Nang Toyib bersama teman-teman.

Pada tanggal 2 Januari 1970 dibangun menara kedua dengan ukuran tinggi 45M berbentuk persegi 12 dibiayai oleh Pertamina dan diresmikan pada tanggal 1 Februari 1971.



b. Masjid Agung Masa Kini

Bangunan utama Masjid Agung yang dibangun oleh Mahmud Badaruddin I masih tetap berdiri sebagaimana asalnya. Sejak tahun 2000 masjid ini direnovasi dan selesai pada tanggal 16 Juni 2003 yang diresmikan oleh Presiden RI. Hj. Megawati Soekarno Putri.

Pada saat ini kita sudah dapat melihat kemegahan Masjid Agung yang seluruhnya dibatasi jalan. Di halaman masjid dapat kita lihat taman yang diantaranya ditanami beberapa buah pohon kurma.

0 komentar:

Posting Komentar